top of page
MISORA Global (2560 x 1080 px) (4400 x 1080 px) (6000 x 1080 px) (7000 x 1080 px).jpg

Apa hubungannya manajemen waktu dengan tangga?

ree

Kerja sama tim yang baik bukan hanya soal ide dan tujuan. Kuncinya ada pada cara kita berbicara satu sama lain.


Ini bisa diibaratkan seperti menaiki tangga — semakin tinggi kita, semakin baik kita mendengarkan, semakin cepat mengambil keputusan, dan semakin banyak waktu yang bisa dihemat. Tapi kalau kita terjebak di bawah, setiap percakapan berubah menjadi kekacauan, rapat berlarut-larut, dan hasilnya sedikit.


Anak tangga pertama — tidak mendengarkan. Waktu terbuang percuma.


Orang-orang duduk di rapat, tapi pikirannya ke mana-mana. Scroll HP, menghitung menit hingga selesai, atau hanya menunggu bisa keluar. Tidak ada keterlibatan. Hasilnya? Harus ada rapat ulang karena tidak ada keputusan yang jelas.


Anak tangga kedua — hanya menunggu giliran bicara.


Setiap orang fokus pada apa yang ingin mereka katakan sendiri. Mendengarkan setengah hati. Rapat jadi panjang karena orang-orang terus mengulang hal yang sama. Sulit menarik kesimpulan dan keputusan pun mengambang.


Anak tangga ketiga — mendengarkan hanya untuk membantah.


Bukan lagi diskusi, tapi jadi perang argumen. Setiap orang mempertahankan pendapatnya dan menunggu kesempatan untuk menyerang. Energi habis untuk membuktikan diri, bukan mencari solusi. Rapat jadi lama, melelahkan, dan tidak produktif.


Anak tangga tertinggi — mendengarkan untuk memahami.


Di sinilah keajaiban terjadi. Orang-orang benar-benar mendengarkan, bertanya, dan ingin memahami pihak lain. Hasilnya, rapat lebih singkat, fokus, dan berakhir dengan keputusan yang jelas. Tidak perlu mengulang atau membahas ulang. Pekerjaan pun maju.


Organisasi kerja yang baik dimulai dari kemampuan mendengarkan.


Banyak yang bicara tentang manajemen waktu, tapi kenyataannya penghematan terbesar justru datang dari kualitas percakapan yang lebih baik. Semakin tinggi kita di tangga ini, semakin sedikit pengulangan, kesalahpahaman, dan diskusi yang tidak perlu.


Layak untuk direnungkan — di anak tangga mana kamu dan timmu sekarang?

Apa yang membantu kalian naik — keterbukaan, bertanya, kemampuan untuk berhenti sejenak?

Dan apa yang menahan kalian di bawah — terburu-buru, tekanan, kebutuhan untuk selalu benar?


Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini bisa berdampak besar pada cara kalian bekerja dan hasil yang dicapai.


Inspirasi: “Coaching from A to Z and back again” oleh Bob Thomson, 2023

Komentar


Zapisz się na nasz newsletter

bottom of page